Cari Blog Ini

Senin, 07 Maret 2011

الأشهر الهجرية

هل تعرف معاني الأشهر الهجرية ولماذا سميت بهذه الأسماء؟

هناك الكثير من الأسماء التي نسمعها واعتدنا على سماعها، وربما تمر علينا دون
أن نعرف معناها، ومن هذه الأسماء أسماء الشهور العربية وفي السطور التالية
نغوص في أعماق لغتنا الجميلة؛ لنسلط الضوء على معانيها :


محرم

سُمِّيَ بذلك لأن العرب قبل الإسلام حرموا القتال فيه

صفر
سمي بذلك لأن ديار العرب كانت تَصْفَر أي تخلو من أهلها، لخروجهم فيه ليقتاتوا
ويبحثوا عن الطعام ويسافروا هربا من حر الصيف

ربيع الأول
سمي بذلك لأن تسميته جاءت في الربيع فلزمه ذلك الاسم

ربيع الآخِر
سمي بذلك لأن تسميته جاءت في الربيع أيضا فلزمه ذلك الاسم، ويقال فيه "ربيع
الآخِر" ولا يقال "ربيع الثاني"؛ لأن الثاني تُوحي بوجود ثالث، بينما يوجد
ربيعان فقط

جُمادى الأولى
سمي بذلك لأن تسميته جاءت في الشتاء حيث يتجمد الماء؛ فلزمه ذلك الاسم.

جمادى الآخِرة
سمي بذلك لأن تسميته جاءت في الشتاء أيضًا؛ فلزمه ذلك الاسم. ويقال فيه "جمادى
الآخِرة" ولا يقال "جمادى الثانية"؛ لأن الثانية توحي بوجود ثالثة، بينما يوجد
جُماديان فقط

رجب
سمي بذلك لأن العرب كانوا يعظمونه بترك القتال فيه، يقال رجب الشيءَ أي هابه
وعظمه

شعبان
سمي بذلك لأن العرب كانت تتشعب فيه (أي تتفرق)؛ للحرب والإغارات بعد قعودهم في
شهر رجب

رمضان
سمي بذلك اشتقاقا من الرمضاء، حيث كانت الفترة التي سمي فيها شديدة الحر، يقال
رمضت الحجارة.. إذا سخنت بتأثير الشمس

شوال
سُمّي بذلك لأنه تسمى في فترة تشوَّلت فيها ألبان الإبل نقصت وجف لبنها

ذو القعدة
سمي بذلك لأن العرب كانت تقعد فيه عن القتال على اعتباره من الأشهر الحرم

ذو الحجة
سمي بذلك لأن العرب عرفت الحج في هذا الشهر

KALENDER TAHUN 2012

KALENDER TAHUN 2012
Nama : Nur Hidayatullah
NIM : 082111090
Mukaddimah
Tahun 2012 merupakan Tahun yang dapat dibagi empat tetapi tidak dapat dibagi seratus. Tahun ini disebut Tahun Kabisat, yang mempunyai 366 hari, karena bulan Februari pada tahun ini berumur 29 hari.
Adapun “Us” atau kode awal bulan yang terdapat pada tahun ini adalah sebagai berikut:

No Bulan “Us”/ Kode
1 Januari 28
2 Pebruari 24
3 Maret 18
4 April 14
5 Mei 9
6 Juni 5
7 Juli 35
8 Agustus 31
9 September 27
10 Oktober 22
11 Nopember 18
12 Desember 13

Angka “us” pada table di atas adalah untuk mengetahui hari dan pasaran pada tiap-tiap awal bulan Masehi, yang mana kode atau “us” itu berpangkal pada hari Senin dan pasaran Pahing. Angka-angka “us” di atas akan diketahui hari dan pasarannya dengan melihat table di bawah ini:

Pasaran Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Ahad
Legi 15 30 10 25 5 20
Pahing 1 16 31 11 26 6 21
Pon 22 2 17 32 12 27 7
Wage 8 23 3 18 33 13 28
Kliwon 29 9 24 4 19 34 14


Pencarian Rumus
Kode-kode pada tahun 2012 di atas bisa kita dapatkan setelah mengkomparasikan antara “us” pada bulan yang sama pada tahun berbeda. Seperti “us” bulan-bulan pada tahun 1995 dengan “us” bulan-bulan pada tahun 2011.

Tahun 1995 (Basithah) Tahun 2011 (Basithah) Keterangan
No Bulan “Us”/ Kode Bulan “Us”/ Kode
1 Januari 14 Januari 13 Selisih 1 angka
2 Pebruari 10 Pebruari 9 Selisih 1 angka
3 Maret 3 Maret 2 Selisih 1 angka
4 April 34 April 33 Selisih 1 angka
5 Mei 29 Mei 28 Selisih 1 angka
6 Juni 25 Juni 24 Selisih 1 angka
7 Juli 20 Juli 19 Selisih 1 angka
8 Agustus 16 Agustus 15 Selisih 1 angka
9 September 12 September 11 Selisih 1 angka
10 Oktober 7 Oktober 6 Selisih 1 angka
11 Nopember 3 Nopember 2 Selisih 1 angka
12 Desember 33 Desember 32 Selisih 1 angka

Setelah mengamati tabel kode-kode di atas, maka kita akan menyimpulkan bahwa setiap 16 tahun sekali jumlah “us” pada satu tahun akan berkurang satu angka. Dengan demikian tahun 2012 juga berpatokan pada tahun 1996, yang tentunya jumlah “us” pada tahun 1996 terdapat selisih 1 angka lebih besar dari tahun 2012.
Kaedah yang dibangun di atas adalah hasil komparasi antara bulan yang sama pada tahun yang berbeda. Nah, jika kita hendak mengetahui “us” dengan cara lain, maka hal yang dilakukan pertama kali adalah dengan mengetahui jumlah “us” pada bulan yang telah diketahui, kemudian mengurangkan angka “us” tersebut pada selisih jumlah hari pada bulan yang telah dikurangi 35 , hal ini jika angka yang dikurangi lebih besar dari pada selisih umur bulan dengan angka 35. Namun, jika angka yang dikurangi lebih kecil maka harus ditambah 35.
Contoh:
1. Angka “us” bulan Januari 2012 : 28
Selisih umur bulan Januari dengan 35 : 04
Maka, 28 dikurang 04 = 24
Angka “us” bulan Februari = 24
2. Angka “us” bulan Februari 2012 : 24
Seisih umur bulan Februari dengan 35 : 06
Maka, 24 dikurang 06 = 18
Angka “us” bulan Maret = 18

Setelah mendapatkan data-data “us” tahun 2012, kita akan mendapatkan kaedah baru, yakni setiap 62 tahun sekali data-data “us” itu kembali kepada data-data sebelumnya, dengan syarat antara tahun yang dicari “us”nya dengan tahun yang menjadi patokan tersebut mempunyai daur yang sama. Jika tahun yang dijadikan patokan itu kabisat, maka tahun yang dicari “us”nya itu harus kabisat juga supaya sesuai dengan data-data “us” patokan tersebut. Jika sebaliknya, yakni tahun yang dicari “us”nya adalah kabisat sementara tahun yang dijadikan patokan adalah basithah, maka keberlakuan kaedahnya hanya parsial saja. Maksud dari parsial tersebut adalah sama antara angka “us” pada bulan Januari dan Febrari yang dicari datanya dengan patokan tahun, akan tetapi angka “us” pada bulan Maret s/d Desember terjadi selisih 1 angka dari tahun yang dijadikan patokan.
Contoh komparasi selisih 62 tahun sesama daur:

Tahun 2011 (Basithah) Tahun 1949 (Basithah) Keterangan
No Bulan “Us”/ Kode Bulan “Us”/ Kode
1 Januari 13 Januari 13 Angka “us” kembali total
2 Pebruari 9 Pebruari 9 Angka “us” kembali total
3 Maret 2 Maret 2 Angka “us” kembali total
4 April 33 April 33 Angka “us” kembali total
5 Mei 28 Mei 28 Angka “us” kembali total
6 Juni 24 Juni 24 Angka “us” kembali total
7 Juli 19 Juli 19 Angka “us” kembali total
8 Agustus 15 Agustus 15 Angka “us” kembali total
9 September 11 September 11 Angka “us” kembali total
10 Oktober 6 Oktober 6 Angka “us” kembali total
11 Nopember 2 Nopember 2 Angka “us” kembali total
12 Desember 32 Desember 32 Angka “us” kembali total

Contoh komparasi selisih 62 tahun yang berbeda daur:

Tahun 2012 (Kabisat) Tahun 1950 (Basithah) Keterangan
No Bulan “Us”/ Kode Bulan “Us”/ Kode
1 Januari 28 Januari 28 Angka “us” kembali total
2 Pebruari 24 Pebruari 24 Angka “us” kembali total
3 Maret 18 Maret 17 Selisih 1 angka
4 April 14 April 13 Selisih 1 angka
5 Mei 9 Mei 8 Selisih 1 angka
6 Juni 5 Juni 4 Selisih 1 angka
7 Juli 35 Juli 34 Selisih 1 angka
8 Agustus 31 Agustus 30 Selisih 1 angka
9 September 27 September 26 Selisih 1 angka
10 Oktober 22 Oktober 21 Selisih 1 angka
11 Nopember 18 Nopember 18 Selisih 1 angka
12 Desember 13 Desember 13 Selisih 1 angka

Advokat Dalam Islam

ADVOKAT DALAM ISLAM
Pengertian Advokat
Advokat: orang yang berprofesi memberikan bantuan hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan berdasarkan undang-undang. Pekerjaannya adalah advokasi.
Jasa hukum yang diberikan advokat berupa memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.
Menurut hemat saya, kata advokat merupakan adopsi bahasa dari bahasa inggris, yaitu “Advice” yang artinya memberikan saran.
Adapun dalam bahasa arab, advokat dikenal dengan istilah “Al-Muhaamie” yang berarti pelindung, pemelihara, penjaga.
Sehingga dengan demikian, advokat mempunyai tugas-tugas yang beragam, baik melayani seseorang dalam memecahkan masalahnya, memelihara hak-hak orang yang dirampas haknya atau hanya sekedar memberikan saran.

Dalil-Dalil Keadvokatan
Nash (al-qur’an dan as-sunnah) dengan profesi advokat ini sangat berkaitan, antara lain firman Allah Swt:
Al-Qur’an
1. Surat Shaad ayat 26
        ••          •             
26. Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
Sebenarnya ayat di atas lebih cenderung kepada perilaku hakim yang baik. Namun demikian, hal ini juga bisa dijadikan dalil untuk advokat. Karena seorang advokat yang baik, apalagi advokat islam, maka harus dituntut untuk berlaku adil dan tidak mengikuti hawa nafsu. Hawa nafsu disini bisa ditafsir hermeneutik-kan dengan seorang advokat yang berlaku curang atau membela yang orang salah lantaran disogok atau boleh jadi advokat yang cenderung mengikuti hawa nafsu tersebut mempengaruhi pemikiran hakim dengan menyampaikan argumen-argumen yang tidak sesuai dengan fakta.

2. Al-Isra’ ayat 36
        •         
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Ayat tersebut di atas, menurut hemat saya cukup menginstruksi tajam sebagai pedoman permainan hukum bagi hakim maupun advokat.

3. An-Nahl ayat 125
             •     •       
125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Dengan demikian, seorang secara tidak langsung kode etik seorang advokat juga diatur dalam ayat ini, karena mengisyaratkan kepada kita semua agar berlaku lemah lembut, dan mencintai perdamaian.

4. Thaha ayat 33
                    
29. dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,
30. (yaitu) Harun, saudaraku,
31. teguhkanlah dengan Dia kekuatanku,
32. dan jadikankanlah Dia sekutu dalam urusanku,
33. supaya Kami banyak bertasbih kepada Engkau,
Ayat yang artinya ”dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku” mengisyaratkan pada masa Nabi Daud dan Harun telah ada yang namanya meminta bantuan, yaitu Nabi Daud meminta kepada Allah akan bantuan atau meminta-jadikan Nabi Harun sebagai teman dalam berdakwah.
Jika kita tarik ke masa kini, maka seorang klien yang meminta bantuan atau sekutu kepada seorang advokat dalam menyelesaikan sengketanya, juga sejalan dengan firman Allah di atas.

5. An-Nahl ayat 9
 •                 
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Keadilan sudah merupakan kewajiban seorang advokat islam. Adapun larangan Allah untuk berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan itu menjadi image bagi seorang advokat. Karena jika seorang advokat berlaku keji dan permusuhan maka wibawanya akan jatuh di mata masyarakat.
6. و الصلح خير
”Dan perdamaian itu lebih baik”
Ayat di atas, memang menjadi hierarki dalam persidangan di pengadilan. Istilah perdamaian diaktualisasikan dalam bentuk mediasi.

Al-Hadis
1. “Apabila kepengurusan itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya” (HR. Bukhari)
Hadis di atas mengisyaratkan bagi orang awam yang hendak menyelesaikan perkara agar bisa mengadukannya kepada advokat. Karena kalau ia tidak melaporkannya, maka boleh jadi hak-hak dalam suatu sengketa tertentu akan dirampas oleh orang lain.

2. أد الأمانة إلى من ائتمنك ولا تخن ائتمنوك عليها ولا يخونهم فيها
“Laksanakanlah amanah kepada orang yang mempercayai kamu dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianati kamu dan juga jangan mengkhianati mereka.”
Hadis di atas mengisyaratkan kepada para advokat yang sedang melayani klien-nya agar bisa bersikap amanah jika ia disuruh untuk mewakilinya.

3. لا دين لمن لا أمانة له و لا أمانة لمن لا عهد له
“Tidak ada agama bagi orang yang tidak amanah, dan tidaklah amanah orang yang tidak menepati janji.”
Hadis ini memotivasi para advokat untuk selalu bersikap amanah dan tidak mengingkari janji. Sebagai contoh, jika ia berjanji akan mengadakan pertemuan di kafe, maka hendaklah ia datang agar klien-nya tidak kecewa.

4. وإذااستنصحك (حق المسلم علي المسلم)
”Dan jika dia meminta nasihat, maka nasihatilah”
Nasehat disini sejalan dengan provesi advokat yang salah satu tugasnya memberikan saran atau bantuan hukum.

5. من سئل عن علم فكتمه ألجم يوم القيامة بلجام من نار
”Barang siapa yang ditanya tentang suatu ilmu, kemudian ia menyembunyikannya, maka ia akan dibelunggu dengan belenggu api neraka”.
Hadis di atas bisa menjadi rujukan agar seorang advokat tidak menelantarkan klien-nya dalam berurusan di pengadilan. Karena seorang advokat dalam hal ini, sangat dibutuhkan dalam memberikan jawaban-jawaban dan menyampaikan keinginan klien-nya.
6. الصح سيد الأحكام
Damai itu tuan-nya segala hukum”
Hal ini merupakan jalan pintas yang menjadi solusi atas segala masalah tanpa membicarakan panjang lebar. Hal ini disebut dengan mediasi.

7. والله في عون العبد ما دام العبد في عون أخيه
”Dan Allah akan menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.”
Ayat ini memotivasi agar seorang advokat selalu siap melayani klien yang mengharapkan bantuannya dalam menyelesaikan sengketa.

Wallahu_a’lamu bish-shawab

NATAL JALAN HIDAYAH

NATAL JALAN HIDAYAH
Oleh : Mamduh Farhan al-Buhairi
Umat Kristiani merayakan hari kelahiran al-masih alaihissalam (hari natal) setiap tahun, yang dalam bahasa inggris disebut Christmas, dan dalam bahasa Perancis disebut Noel. Terus terang, dengan penuh kepercayaan dan kejujuran saya katakana bahwa perayaan ini tidak ada hubungannya dengan kelahiran Isa as. Bukti dan keterangan menegaskan hal itu bagi siapa saja yang meneliti dan mencari kebenaran atas apa yang saya katakana.
Umat Kristiani Barat berbeda dengan umat Kristiani Timur soal hari perayaan mereka untuk memperingati kelahiran al-masih as. Di Barat dirayakan pada 25 Desember bagi Katolik dan Protestan, akan tetapi menurut aliran Ortodoks di Timur, ia jatuh pada tanggal 7 Janusari setiap tahunnya.

Pemicu Perbedaan
Sesungguhnya perbedaan yang terjadi di kalangan gereja Barat dan Timur, kembali kepada penanggalan yang digunakan masing-masing gereja, di gereja Barat menggunakan penanggalan Gregorian, sedangkan gereja Timur menggunakan penanggalan Julian. Saat ini terjado perbedaan dengan selisih 13 hari antara kedua system penanggalan, dan perbedaan ini kita temui antara dua tanggal; 12/25 dan 7/1. ini muncul karena kesalahan dalam hitungan tahun kabisat dalam penanggalan Julian yang digunakan Gereja sebelum gereja Barat beralih kepada penanggalan Gregorian pada tahun 1582 M, yang telah mengoreksi kesalahan penanggalan Julian. Tetapi gereja Timur tidak beralih kepada penanggalan Gregorian, sebaliknya terus menjadi penanggalan Julian yang terdahulu, disebabkan perseteruan dalam kelompok-kelompok Nasrani.
Ringkasnya bahwa setiap orang Nasrani termasuk Nasrani Timur merayakan Natal pada tanggal 25 Desember berdasarkan penanggalan yang digunakan oleh setiap gereja.

Adakah Dalil yang Menunjukkan Hal itu?
Tidak ditemukan satupun berkenaan dengan kelahiran Isa as dalam kitab Perjanjian Lama, sementara itu dalam Perjanjian Baru hanya ditemukan informasi yang sangat terbatas soal kelahiran al-masih as, empat kitab Injil seperti berikut:
Injil Markus dan Yohanna tidak membicarakan sama sekali tentang kelahiran, sedangkan Injil Matius dan Lukas berselisih dalam menetapkan tangggal kelahiran al-Masih. Injil Matius menyebutkan bahwa kelahiran Isa as adalah pada masa pemerintahan Raja Herodos yang meninggal empat tahun sebelum kelahiran. Sedangkan Injil Lukas menjadikan hari raya Isa as pada saat pemerintahan Romawi, yakni pada tahun 6 M.
Kita mendapati bahwa sejarah kelahiran al-Masih as, pada tahun ke 6 dari era Nasrani inilah pertama kali diwajibkan pajak oleh pihak Romawi kepada penduduk Palestina. Sekalipun perbedaan yang terjadi antara dua sumber, tetap tidak ditemukan penyebutan hari dan bulan kelahiran itu. Atas dasar ini maka dua sumber yang tidak ada ketiganya itu, ternyata berselisih dalam menentukan kelahiran al-Masih as.
Sekalipun sejarah manusia memasuki milenium ketiga dari penanggalan Masehi, namun umat Nasrani tidak memiliki informasi historis apapun yang meyakinkan tentang kehidupan al-Masih. Ketika meneliti, kita akan mendapati bahwa sebabnya adalah tidaklah rampung penulisan Injil pertama kali melainkan setelah berlalu setengah abad dari kejadian-kejadian yang ia bicarakan, kemudian dilakukan koreksi dan pembetulan pada abad kedua Masehi.

Apakah Tanggal 25 Desember Tanggal Kelahiran Isa Alaihissalam?
Kitab suci tidak memberikan batasan tentang kelahiran Yasu’ (Yesus). Sejarah mengatakan bahwa hingga abad keempat Masehi umat Nasrani belum merayakan hari natal (kelahiran), dan bahwa mereka tidak mengenal tanggal tertentu. Penentuan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus melalui konsili Nicea tahun 325 M. Pertemuan ini adalah sebuah perkumpulan para pembesar agama Nasrani di bawah kepemimpinan seorang kaisar Romawi yang bernama Konstantin yang menghendaki –karena sebab politis- untuk menyatukan kekaisaran Romawi di bawah satu agama yang akan dipilih dan ditentukan kekarakteristiknya melalui perhelatan tersebut. Ternyata benar, Nasrani dianggap sebagai agama resmi kekaisaran Romawi, dan sekarang ini umat Kristiani mengambil ciri-ciri (karakter) agama melalui jalan pemilihan umum (pemungutan suara). Pertemuan tersebut berhasil menetapkan ketuhanan al-Masih dan penetapan undang-undang (rambu-rambu) keimanan untuk pertama kali, sebagaimana dipilih empat kitab Injil dari puluhan naskah yang ada serta penetapan waktu-waktu perayaan bagi Nasrani termasuk di dalamnya Natal.
Dengan ini kita tahu, bahwa penetapan hari kelahiran Yesus tidak memiliki landasan dan bukti sejarah apapun, atau rujukan dalam kitab suci, dan bahwa penetapannya terjadi pada konsili Nicea yang diadakan pada abad keempat.

Mengapa Tanggal 25 Desember Menjadi Hari Kelahiran Yesus?
Andai kita kembali ke masa sebelum ada konsili Nicea, tentu kita dapati bahwa tanggal 25 desember merupakan hari raya bagi kebanyakan agama pagan (berhala). Hari itu dipilih sebagai hari raya melihat karakter perbintangan yang khusus dimana mereka meyakini bahwa hari itu adalah hari yang disebut Winter Solstice, malam lebih panjang dan siang lebih pendek (dan hal ini terjadi pada kira-kira tanggal 21 Desember), akan tetapi peralatan astronomi masa itu tidak begitu detil, sehingga menjadikan penghitungan para ahli astronomi kuno salah, yang akhirnya melahirkan tanggal 25 Desember merupakan Winter Solstice. Hari apa saja yang jatuh setelah peristiwa ini siangnya menjadi lebih panjang daripada hari sebelumnya. Untuk itulah banyak agama pagan kuno meyakininya sebagai hari lahirnya kembali matahari yang dianggap setiap hari semakin dekat untuk kembalinya kehangatan matahari terhadap bumi.
Hasil fenomena alam ini, banyak dari agama pagan kuno merayakannya, dan tampaknya sebelum Nasrani, tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran tuhan-tuhan (dewa-dewa) mereka, yang selalu dinamakan dengan nama-nama, seperti ”Putra Manusia” atau ”matahari kebenaran” atau ”al-’aris” (pengantin) atau al-Mukhlish (yang tulus murni). Sebagian besar nama-nama ini diadopsi oleh Nasrani dari agama-agama berhalaisme terdahulu, dan tetap digunakan hingga sekarang ini.

Nasrani Mengadopsi Agama Pagan
Nasrani tidak hanya mengadopsi nama-nama tersebut di atas, akan tetapi ia juga banyak mengadopsi akidah agama-agama tersebut. Berikut ini adalah sebagai contoh:
1. Tuhan berhala Romawi Attis dilahirkan dari seorang gadis bernama Nana. Bangsa Romawi merayakan hari kelahirannya pada tanggal 25 Desember. Attis ini telah mengorbankan dirinya dan disalib di atas pohon demi untuk membebaskan manusia. Ia meninggal dunia pada 25 Maret dan setelah itu ia turun ke neraka jahannam selama tiga hari. Pada hari minngu ia bangkit sebagai dewa Dewa Matahari di musim baru. Para pengikut tuhan ini membuat gambar (patungnya) di atas pohon pada hari ”Jum’at Kelam”. Mereka membawanya dalam sebuah iring-iringan menuju tempat peribadatan. Mereka juga memakan simbol tubuh tuhan dalam bentuk roti. Dengan sekilas saja memandang agama pagan kuno tersebut, akidah dan ritualnya, tentu kita akan mendapatkan kesesuaian dengan agama Nasrani, seperti penebusan, penyaliban, keselamatan, kiamat, dan menyantap badan tuhan.
2. Tuhan berhala Yunani, Dionysus, adalah tuhan penyelamat yang lain. Hari kelahirannya diperingati pada tanggal 25 Desember. Ia juga disembah di banyak tempat di wilayah Timur Tengah, ia memiliki sentra kegiatan ibadah di Quds. Pada abad pertama sebelum kelahiran Isa as, tubuh dan darahnya menjadi santapan secara simbolis dalam bentuk roti dan khamer. Ia dianggap sebagai ”anak Dewa Zeus”. Seperti yang kita saksikan, disana ada kesamaan nyata antara agama-agama pagan dan Nasrani, berupa anak tuhan, makan darah dan daging anak tuhan dalam bentuk roti dan khamer, seperti dalam rahasia menyantap makanan dalam agama Nasrani. Banyak ahli sejarah menegaskan bahwa agama-agama tersebut memiliki pengaruh kuat dan nyata terhadap agama Nasrani, dan bahwa Nasrani mengadopsi rahasia makan dari mereka.
3. Dewa Mesir, Osiris, adalah dewa yang menjadi juru selamat siapa yang menyembahkan dari bangsa Mesir kuno. Ia dinamakan dengan dewanya dewa, raja diraja, tuhannya tuhan, kiamat dan kehidupan, penggembala yang shaleh, tuhan yang menjadikan laki-laki dan perempuan dilahirkan kembali. Para pengikut osiris makan jasadnya secara simbolis dalam bentuk kue kering yang terbuat dari gandum. Saya mendapatkan banyak hal yang terhubung dengan Osiris dalam kitab suci (Bibel), di antaranya dalam Mazmur:23. Perayaan hari kelahiran Osiris juga pada 25 Desember di Imperium Romawi pada abad pertama sebelum kelahiran Isa alaihissalam.
4. Tuhan Persia, Mithra (dewa matahari yang tak terkalahkan) adalah juru selamat lain. Penyembahan terhadapnya tersebar di Imperium Romawi. Ia menjadi agama tandingan bagi Nasrani hingga abad keempat. Mereka meyakini bahwa Mithra dilahirkan pada tanggal 25 Desember, dan mereka menganggap hari itu sebagai hari yang paling suci selama setahun. Sebagian pengikut agama ini meyakini bahwa dewa ini juga dilahirkan dari seorang gadis perawan. Mereka juga mengimani bahwa ia memiliki banyak mukjizat. Ia bisa menyembuhkan orang sakit, dan mengeluarkan setan dari manusia. Ia terakhir berkumpul dengan 12 muridnya, lalu ia naik ke langit pada pertengahan musim semi (21 Maret).
5. Babilonia merayakan hari kemenangan dewa matahari pada tanggal 25 Desember. Jelas, kita mendapatkan persamaan yang nyata antara Nasraniyah dengan agama-agama berhalaisme tersebut. Begitu pula persamaan yang jelas antara tuhan-tuhan pagan bahwa mereka adalah anak-anak tuhan, dengan Yesus yang dianggap anak tuhan dalam agama Kristen.
Tibalah abad IV M, Kaisar Romawi, Konstantin hendak menyatukan Imperiumnya di bawah satu agama, sebagai sarana untuk memantapkan kekuasaannya. Pilihan Konstantin jatuh pada Nasrani –sekalipun tidak terbukti pengakuannya kecuali pada saat sekarat-. Ia berupaya menyatukan akidah-akidah yang berseberangan dengan cara menggelar konsili Nicea tahun 325 M. Gereja menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus sebagai upaya agama Nasrani yang baru tumbuh dengan cara mengadopsi tradisi dan hari raya berhalaisme yang menyebar waktu itu. Hal ini membantu perubahan rakyat Romawi untuk beralih kepada Nasrani yang menjadi agama Raja, dan siapa yang menentang hal itu berarti terancam hukuman bunuh atau dibakar.
Perayaan-perayaan Kristiani tidak terlepas dari ciri-ciri berhalaisme, diantaranya adalah pohon Natal yang asalnya kembali kepada agama berhala. Begitu pula dengan perayaan yang gaduh di gereja-gereja dan jalan-jalan yang diiringi dengan minuman-minuman keras, tarian, nyanyian dan kegilaan.
Pendeta Barnez mengakui dan ini yang disebutkan oleh Encyclopedia Britania, juga Encyclopedia Syambro tentang kesalahan tanggal kelahiran. Ia menyebutkan banyak informasi yang dengannya agama Kristen tercoreng. Silahkan dibuka hal. 642, 643 dari Ensiklopedi Britania, cet. 15, jilid 5.

Al-Qur’an Menjelaskan Kesalahan Sejarah Natal
Ketika merenungkan ayat-ayat al-Qur’an kita akan mendapati bahwa Allah Ta’ala memerintahkan Maryam Alaihassalam untuk menggoncangkan pohon kurma kering supaya menjatuhkan buah-buah kurma segar kepadanya, sehingga bisa membantunya untuk menahan sakitnya habis melahirkan. Tetapi yang mengejutkan bagi para peneliti dan pencari kebenaran adalah bahwa pohon kurma tidak berbuah kecuali pada musim panas, sedangkan 25 Desember ada pada musim dingin!
Bibel menegaskan bahwa kelahiran Isa as pada musim panas, bukan musim dingin. Injil Lukas menyebutkan (Lukas 2:7-8) ”...dan ia melahiirkan seorang lelaki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Artinya bahwa para penggembala bermalam di tempat penggembalaan untuk menjaga ternak mereka, dan ini tentu saja tidak akan terjadi di musim dingin yang biasanya menggiring ternak ke dalam kandang khususnya di malam hari. Talmudz menyebutkan bahwa para penggembala mengeluarkan ternak mereka ke padang rumput di bulan-bulan hangat dari Maret hingga Nopember, sedangkan pada musim dingin ternak itu dimasukkan ke dalam kandang.
Hakikat ini telah diakui oleh gereja ”seluruh dunia” Amerika, di Pasadena, California yang telah mengeluarkan buku kecil dengan judul ”Hakikat Tentang Hari Raya Kelahiran”. Buku ini memuat beberapa informasi penting yang menegaskan kesalahan sejarah kelahiran. Banyak darinya telah kami sendirikan dalam bahasan terpisah. Inilah yang menguatkan kebenaran al-Qur’an.

Tahun Berapa Yesus Dilahirkan?
Seluruh bukti sejarah menunjukkan bahwa kelahiran Yesus terjadi antara 4 dan 7 SM. Para ahli sejarah mengandalkan hal itu kepada peristiwa sejarah yang tetap seperti yang disebutkan dalam Injil Lukas 1:5 ”pada zaman Herodes, Raja Yudea...”
Sudah dimaklumi bahwa Herodes meninggal tahun 4 SM, yang berarti mustahil Yesus lahir sebelum 4 SM. Ini menetapkan bahwa Yesus –tuhan umat Nasrani- adalah seorang bocah yang berusia paling tidak 4 atau 5 tahun pada tahun pertama Masehi.
Dari sini menjadi jelas bahwa Nasrani mengadopsi akidahnya dari agama-agama berhala yang terkenal saat itu di Kekaisaran Romawi. Imperium tidak memerangi mereka demi menyebarkan akidah tauhid. Sebaliknya mengakomodir dan melebur dalam akidah Nasrani banyak dari keyakinan pagan. Tujuannya agar diterima oleh mayoritas, sehingga penyatuan kekaisaran Romawi seperti yang dikehendaki Konstantin bisa tercapai. Hingga hari ini Nasrani berupaya mengadaptasikan diri dan mengadopsi dari banyak agama lain, seperti upaya untuk mendekatkan para pengikut agama lain kepadanya. Kita mendapati bahwa mereka menggambarkan Yesus sebagai orang yang berkulit hitam di Afrika, orang berkulit kuning di Cina, dan tidak melarang poligami pada kabilah-kabilah di Afrika.
Semua cara yang meliuk-liuk dan penuh kepura-puraan itu didasarkan kepada pernyataan Paulus –pencetus agama Narani yang sebenarnya- ketika ia mengatakan bahwasanya dirinya berpura-pura kepada manusia untuk menyebarkan agamanya, dan ini disebutkab dalam I Korintus 9.
* sumber: Majalah Qiblati, majalah islam internasional. Edisi 05 tahun VI: Rabiul Awwal 1432 H/Februari 2011. Hal. 8-13.